Cerita dari Garda Depan : “Jangan Sampai Kita Kalah”
Kondisi pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang sangat besar bagi petugas Puskesmas sebagai salah satu garda depan penanganan pertama Covid-19. Ketidaksiapan Puskesmas seperti terbatasnya APD (Alat Perlindungan Diri), desinfektan, ruang isolasi dan alat kesehatan untuk penanganan wabah ini membuat para petugas Puskesmas dipenuhi rasa was-was terhadap ancaman paparan. Masih kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Covid-19 juga membuat risiko paparan yang cukup tinggi bagi petugas Puskesmas.
Beberapa waktu lalu, perwakilan Satgas COVID-19 di Puskesmas menceritakan bahwa ada beberapa petugas yang harus melakukan karantina mandiri karena berkontak dengan pasien yang ternyata terkonfirmasi positif COVID-19. Rasa was-was dirasakan petugas Puskesmas dan juga keluarga karena informasi yang didapatkan terlambat. Meskipun protokol antisipasi sudah dilakukan semua petugas, tetapi risiko paparan masih besar terjadi pada petugas dan keluarga.
Selama menjalankan tugas di Puskesmas, petugas harus selalu menjalankan protokol penanganan Covid-19, salah satunya menjaga stamina supaya tetap terjaga kesehatan. Berbagai upaya dilakukan oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan dan juga berbagai pihak untuk memberikan dukungan pada Satgas Covid-19, baik dalam bentuk pemberian APD, penyiapan ruang isolasi dan perlengkapan kesehatan, pemberian tambahan gizi untuk Satgas Covid-19, dan sebagainya.
YEU—yang juga melakukan pelayanan respon bencana di Lombok—turut memberikan kontribusi untuk Satgas Covid-19, diantaranya dengan memberi dukungan berupa pemberian tambahan gizi (buah-buahan, telur dan multivitamin) untuk Satgas di Puskemas Pemenang dan Tanjung di Kabupaten Lombok Utara dan Puskesmas Gunungsari di Kabupaten Lombok Barat. Selain itu, YEU juga memberikan bahan-bahan kebersihan untuk desinfeksi Puskesmas 2x dalam seminggu selama 1 bulan hingga Rabu, 6 Mei 2020.
Perwakilan Puskesmas merasa dukungan yang diberikan tidak hanya memberikan dampak secara fisik tetapi juga secara psikologis. Satgas merasa didukung secara moril dan terbantu untuk bersama- sama menangani dan melawan Covid-19.
“Kami sekarang ini merasa lebih tenang dalam melakukan pelayanan. Perlengkapan penunjang mulai tercukupi dan juga gizi untuk Satgas. Dari hasil rapid tes yang dilakukan pada petugas hasilnya non reaktif. Dukungan yang diberikan pada kami sangat membantu petugas untuk menambah stamina. Puskesmas juga mulai dipercaya lagi oleh masyarakat untuk melakukan pelayanan, hal ini dilihat dari penambahan jumlah pengunjung Puskesmas tentunya dengan tetap menjalankan protokol. Kita harus melawan Covid-19 ini, jangan sampai kita kalah, tetap patuhi protokol, menjaga stamina dan bersama- sama kompak melawan Covid-19”, ucap Ni Luh Sariani, Amd., Kepala Tata Usaha Puskesmas Pemenang yang juga adalah Satgas COVID-19.
Ditulis oleh : Nining Khasanah – Pendamping Masyarakat YEU di Lombok, Nusa Tenggara Barat.